Melestarikan Tradisi Islami: Manganan dan Pengajian di Kancilan


Tradisi Manganan dan Pengajian di Makam Mbah Mangunsejati Kancilan



Sebagai wujud pelestarian tradisi dan mempererat kebersamaan, MI Hidayatus Sibyan bersama masyarakat sekitar melaksanakan kegiatan manganan dan pengajian di Makam Mbah Mangunsejati, Desa Kancilan, Kecamatan Kembang, Jepara.

Doa dan Pengajian Bersama

Kegiatan diawali dengan pengajian dan doa bersama untuk mendoakan almarhum Mbah Mangunsejati serta para leluhur yang telah berjasa di masyarakat. Pengajian dipimpin oleh ustaz/kyai setempat, yang memberikan tausiyah tentang pentingnya menjaga silaturahmi, mengamalkan ajaran agama, serta menghormati jasa orang tua dan leluhur.

Manganan Bersama

Setelah pengajian selesai, acara dilanjutkan dengan manganan (makan bersama). Seluruh warga, guru, dan siswa duduk berjajar menikmati hidangan sederhana yang sudah disiapkan. Suasana penuh kebersamaan dan keakraban tampak jelas, mencerminkan nilai guyub rukun dan gotong royong yang masih kuat terjaga di tengah masyarakat.

Makna Kegiatan

Tradisi manganan dan pengajian ini memiliki makna penting, yaitu:

  • Menghormati dan mendoakan leluhur sebagai wujud syukur kepada Allah SWT.

  • Menumbuhkan rasa persaudaraan antara warga, guru, dan peserta didik.

  • Memberikan pendidikan karakter kepada siswa untuk menjaga tradisi, budaya, dan nilai-nilai keislaman.

  • Memperkuat ukhuwah Islamiyah serta mempererat hubungan antara madrasah dan masyarakat.

Penutup

Kegiatan manganan dan pengajian di Makam Mbah Mangunsejati Kancilan menjadi momen berharga yang menyatukan warga dan siswa dalam kebersamaan. Tradisi ini bukan hanya sarana menjaga budaya lokal, tetapi juga sebagai media untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui doa dan pengajian.

Tradisi terjaga, iman bertambah, persaudaraan semakin erat. 🌿

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages